
“Godaan Politik dan Konsistensi Kader”
Perhelatan Pemilu yang semakin dekat semakin menjadikan suasana politik menghangat baik nasional maupun daerah, khususnya Kabupaten Tegal. Tahapan sudah sampai pendaftaran Calon Legislatif dimana hari ini Daftar Calon Sementara (DCS) partai sudah didaftarkan di KPU dan menunggu tahapan sampai menjadi DCS KPU.
Adanya gugatan terhadap sistem pemilu yang sudah disidangkan di Mahkamah Konstitusi (MK) dan sampai hari ini belum ada putusan, menjadikan suasana politik partai semakin riuh.
Gerakan partai dan caleg sudah pasti akan jauh berbeda tergantung putusan MK antara sistem tertutup dan terbuka. Maka jika hari ini semua caleg menginginkan nomor urut muda sangatkah bisa dimaklumi. Hal ini sekali lagi akan menentukan langkah serta peluang caleg dalam usaha lolos menuju kursi dewan.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai pemenang juga menghadapi situasi yang sama sebagaimana partai lainnya. Untuk itu segenap kader harus memahami dan memiliki kesemangatan yang sama atas nama partai dan demi kemenangan PKB.
Bagi kader yang maju dalam kontestasi sudah seharusnya memahami benar akan kondisi sehingga mampu dan siap menerima apapun keputusan, mengingat secara normatif sampai hari ini selama belum ada putusan MK, maka sistem pemilu masih menggunakan sistem terbuka.
Untuk itu semua caleg sudah tidak sepatutnya berlebihan dalam menyikapi nomor urut caleg. Meraka yang memiliki urut muda tak perlu merasa menang mengingat perang belum dimulai. Mereka yang nomor urut tua juga tak perlu “baper” mengingat belum ada putusan MK. Apalagi bertindak berlebihan yang justru merugikan PKB yang pada gilirannya merugikan jamaah dan jamiyah NU.
Jika hari ini ada yang pindah partai hanya karena godaan politik atau iming – iming nomor muda di partai lain, tentu sangat sempit pemikiran dan gegabah sekali. Konstistensi kader PKB dalam berjuang membesarkan partai menjadi dipertanyakan.
PKB di Kab. Tegal sangat memahami bahwa PKB adalah partai yang dilahirkan dari rahim NU. Untuk itu semua gerak langkah senantiasa selaras dengan perjuangan NU. Kesemangatan ini pula yang dinilai mampu mengantarkan PKB sebagai partai pemenang.
Jika ada kader PKB yang menjadi Caleg dan hanya karena mendapat nomor urut tidak sesuai harapan kemudian keluar dari partai, maka menjadi sangat disayangkan. Lebih parah lagi jika kemudian mengajak kader PKB yang sudah mendaftar caleg PKB diajak untuk menarik berkas. Dan yang lebih tidak masuk akal menggunakan institusi sebagai legitimasi untuk kepentingan politik yang justru menjadikan kekuatan dan stabilitas NU sedikit terancam.
NU Kab. Tegal tetap kompak, solid dalam satu barisan. Hal ini juga sudah semestinya menjadi spirit bersama oleh semua lembaga dan badan otonom di bawahnya.
PKB BANGKIT SOLID MENANG
Leave a Reply